13 Maret 2012

KOMBINASI OBAT BATUK KERING DAN BERDAHAK, EFEKTIFKAH?

Sebelum membaca artikel ini alangkah baiknya anda membaca artikel sebelumnya mengenai jenis batuk dan penanganannya di postingan sebelumnya. Seperti yang diketahui bahwa saat ini banyak beredar obat batuk yang tidak sedikit merupakan obat batuk kombinasi antara obat batuk kering dan berdahak.

Mungkin beberapa masyarakat lebih senang untuk menggunakan obat batuk ini karena lebih mudah dengan 1 obat batuk sudah bisa menyembuhkan 2 jenis batuk. Padahal faktanya pasien akan mengalami salah satu jenis batuk saja yaitu batuk kering atau batuk berdahak.

Seperti yang telah dijabarkan pada postingan sebelumnya mengenai jenis batuk dan penanganannya, pada pasien batuk kering diberikan terapi berupa obat batuk yang sifatnya menekan batuk seperti Dekstrometorfan sedangkan pada pasien batuk berdahak dapat diberikan ekspektoran atau mukolitik (pengencer mucus/dahak) seperti gliserin guaiakolat (ekspektoran) dan bromheksin serta ambroxol (mukolitik).

Mengingat ekspektoran bekerja dengan cara mengencerkan dahak dan mengeluarkannya, sementara penekan batuk bekerja dengan mekanisme yang sangat berbeda, maka disarankan untuk menggunakan obat batuk bukan kombinasi. Jika penderita mengalami batuk berdahak dan meminum kombinasi tersebut, dahak malah akan sulit dikeluarkan karena ditekan oleh penekan batuk. Sedangkan pada penderita batuk kering, adanya ekspektoran tidak bermanfaat, hanya mubazir saja.

Jadi pilihlah obat batuk sesuai dengan batuk yang dialami agar pengobatannya lebih efektif. Sebagai tambahan, hati-hati dengan obat batuk yang juga bersifat antialergi penyebab ngantuk seperti mengandung chlorpeniramine maleate, dexchlorpheniramine maleate, bhrompeniramine maleate, dan zat lain yang berefek samping menyebabkan kantuk. Kecuali untuk penderita batuk karena alergi. Jadi bacalah keterangan / brosur obat sebelum membeli.

Tidak ada komentar:

banner wiro
Photobucket