18 Maret 2012

MENINGGAL AKIBAT OVERDOSIS PARASETAMOL

Shrewsbury, Inggris, Parasetamol dikenal sebagai obat penurun demam dan pereda nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot. Namun penggunaannya harus memperhatikan dosis yang diresepkan. Bila tidak, nyawa bisa melayang seperti yang dialami Cynthia Shearer.

Cynthia Shearer (68 tahun) dirawat karena mengalami patah tulang pinggul. Ia harus berbaring di rumah sakit dan dokter meyakinkan akan melakukan apa saja untuk meringankan rasa sakitnya. Keluarga berharap operasi ringan bisa membuatnya segera pulang ke rumah. Tapi Cynthia tidak pernah pulang lagi.

Setelah 20 hari di rumah sakit, nenek ini pun harus meninggal dunia di usia 68 tahun. Bukan karena tulang pinggul yang patah atau operasi yang gagal, Cynthia meninggal karena diberikan lebih dari 85 persen dosis aman parasetamol selama 48 jam pertama di rumah sakit.

Overdosis obat penghilang rasa sakit itu menyebabkannya mengalami kegagalan multi organ. Dengan berat badan hanya 34,9 kg, Cynthia seharusnya hanya diberikan parasetamol dosis anak. Perlu diketahui bahwa dosis intravena harus didasarkan pada berat badan pasien, bukan usia.

"Ini karena kurangnya kesadaran dari dokter junior, perawat, dokter senior dan apoteker, termasuk apoteker kepala," jelas Koroner John Ellery, seperti dilansir Mirror.co.uk, Senin (19/3/2012).

Penyelidikan menemukan bahwa kurangnya kesadaran tentang pedoman mengenai obat yang paling banyak digunakan di antara dokter senior dan apoteker di Royal Shrewsbury Hospital.

"Hal ini sangat signifikan mengingat staf tersebut mungkin akan melatih di tempat lain, sehingga merupakan keprihatinan bila pengetahuan mereka juga sama-sama kurang," jelas Ellery.

Yang lebih memprihatinkan, Cynthia bukanlah kematian pertama yang disebabkan oleh overdosis parasetamol.

Pada tahun 2008, Danielle Welch (19 tahun) meninggal di Glasgow’s Southern General Hospital. Remaja dengan tinggi 122 cm dan berat 34,9 kg diperiksa oleh 23 dokter berbeda dan menerima 20 dosis parasetamol untuk dewasa, dua kali jumlah yang aman untuk tubuhnya.

"Parasetamol bekerja dengan mengurangi produksi bahan kimia yang disebut prostaglandin. Tubuh melepaskan zat kimia dalam menanggapi penyakit dan cedera dan mereka dapat menyebabkan rasa sakit dan demam," jelas Helen Darracott, apoteker terlatih dan direktur Proprietary Association of Great Britain.

Parasetamol sebenarnya aman bila digunakan dengan benar, bahkan dipercaya sangat aman untuk digunakan oleh ibu hamil. Tapi ketika overdosis terjadi, maka akan menyebabkan kerusakan hati dan organ lainnya.

SUMBER : Detik Health dan Mirror.co.uk

Tidak ada komentar:

banner wiro
Photobucket