Shrewsbury, Inggris, Parasetamol dikenal sebagai obat penurun demam dan pereda nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot. Namun penggunaannya harus memperhatikan dosis yang diresepkan. Bila tidak, nyawa bisa melayang seperti yang dialami Cynthia Shearer.
Cynthia Shearer (68 tahun) dirawat karena mengalami patah tulang pinggul. Ia harus berbaring di rumah sakit dan dokter meyakinkan akan melakukan apa saja untuk meringankan rasa sakitnya.
Keluarga berharap operasi ringan bisa membuatnya segera pulang ke rumah. Tapi Cynthia tidak pernah pulang lagi.
Setelah 20 hari di rumah sakit, nenek ini pun harus meninggal dunia di usia 68 tahun.
Bukan karena tulang pinggul yang patah atau operasi yang gagal, Cynthia meninggal karena diberikan lebih dari 85 persen dosis aman parasetamol selama 48 jam pertama di rumah sakit.
Overdosis obat penghilang rasa sakit itu menyebabkannya mengalami
kegagalan multi organ. Dengan berat badan hanya 34,9 kg, Cynthia
seharusnya hanya diberikan parasetamol dosis anak. Perlu diketahui bahwa
dosis intravena harus didasarkan pada berat badan pasien, bukan usia.
"Ini
karena kurangnya kesadaran dari dokter junior, perawat, dokter senior
dan apoteker, termasuk apoteker kepala," jelas Koroner John Ellery,
seperti dilansir Mirror.co.uk, Senin (19/3/2012).
Penyelidikan
menemukan bahwa kurangnya kesadaran tentang pedoman mengenai obat yang
paling banyak digunakan di antara dokter senior dan apoteker di Royal
Shrewsbury Hospital.
"Hal ini sangat signifikan mengingat staf
tersebut mungkin akan melatih di tempat lain, sehingga merupakan
keprihatinan bila pengetahuan mereka juga sama-sama kurang," jelas
Ellery.
Yang lebih memprihatinkan, Cynthia bukanlah kematian pertama yang disebabkan oleh overdosis parasetamol.
Pada
tahun 2008, Danielle Welch (19 tahun) meninggal di Glasgow’s Southern
General Hospital. Remaja dengan tinggi 122 cm dan berat 34,9 kg
diperiksa oleh 23 dokter berbeda dan menerima 20 dosis parasetamol untuk
dewasa, dua kali jumlah yang aman untuk tubuhnya.
"Parasetamol
bekerja dengan mengurangi produksi bahan kimia yang disebut
prostaglandin. Tubuh melepaskan zat kimia dalam menanggapi penyakit dan
cedera dan mereka dapat menyebabkan rasa sakit dan demam," jelas Helen
Darracott, apoteker terlatih dan direktur Proprietary Association of
Great Britain.
Parasetamol sebenarnya aman bila digunakan dengan
benar, bahkan dipercaya sangat aman untuk digunakan oleh ibu hamil. Tapi
ketika overdosis terjadi, maka akan menyebabkan kerusakan hati dan
organ lainnya.
SUMBER : Detik Health dan Mirror.co.uk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar